Disini, dipinggiran ibu kota

Masih sama seperti biasanya,
Hiruk pikuk ibukota yang memuakkan
Polusi udara semakin menebal
Dan para manusia yang acuh akan sekitar

Bohong
Bohong jika mereka senang
Sebab mereka hanya mencoba bertahan,
Untuk hidup yang tenang

Rintik gerimis yang turun membasahi bumi seakan menjadi saksi dari pengorbanan setiap insan.

Aroma petrichor menguar dari sudut kota.
Kendaraan tetap berlalu lalang
Klakson di jalan terus bersahutan
Seolah hidup dipinggiran memang tak dipedulikan

Mesin print masih bersuara
Suara-suara ketikan dari komputer terus bergema
Manusia itu sibuk.
Super sibuk yg bahkan melewatkan jam makan
Rasa sakit yg tak dipedulikan
Karna takut akan kehilangan

Hidup diperantauan memang menyakitkan
Dituntut kuat oleh keadaan
Jika tak tahan akan terasingkan
Terseleksi oleh sang alam

Mungkin bukan hanya satu dua orang yang memilih menyereh
Namun tak sedikit pula yang akhirnya mencapai kejayaan

Jangan bersedih,
Sekalipun ujungnya bukan suka yang kau dapat
Sekalipun banyaknya keringat berjatuhan tak terbayarkan

Ingat! Ini hanya dunia yang bersifat sementara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekedar kata di pukul tiga

Sebuah pesan sederhana